Thursday, December 24, 2009

Khan el Khalili, Cairo traditional Market


Saya berkunjung kesini pertama kali saat malam hari sambil menunggu waktu untuk acara dinner. Kunjungan kedua dari siang sampai sore, untuk menjelajah lebih dalam.Khan el Khalili market menjual bermacam-macam barang, dari souvenir, kaos, perhiasan dan sebagainya. Kebanyakan produk yang dijual Made in China jadi harus sangat cermat kalau kita kepingin membeli barang buatan Mesir.Dan yang paling penting kita harus pandai menawar. Kalau gak, bakal menyesal. Karena harga untuk satu barang bisa beda di setiap toko. Kalau kita kecapekan masuk lorong-lorong di dalam, kita bisa istirahat di coffee shop atau restoran sambil minum Arabic Coffee. Walaupun akhirnya kita gak beli apa-apa, kita bisa menikmati aktivitas di pasar itu. Oiya banyak juga pedagang kaki lima yang menawarkan perhiasan kalung buatan sendiri. kebanyakan ibu-ibu sambil memanggul anak di lehernya. Saya terenyuh melihat seorang anak yang dipanggul ibunya di leher, tanpa pegangan apapun, dan ibunya berjalan dari satu turis ke turis lain menjajakan kalung. Anak itu terayun-ayun mengikuti gerak jalan ibunya sementara matanya terus tertutup. Anaknya kurus kering, kepalanya botak dengan topi kupluk kecil di kepalanya. Air mata saya sampai menetes melihat anak ini. Saya panggil ibunya, saya beli beberapa kalung, paling tidak saya bisa sedikit membantu anak ini. Saya ingat Astrid, anak saya di rumah. Saat ibu itu beristirahat bersama teman-teman penjual, saya melihat ibu itu duduk, mengobrol sambil merokok. Sementara anaknya digeletakkan begitu saja. Saya hanya terpaku melihat pemandangan itu. Tidak tahu apakah ada gunanya saya membeli kalung dari ibu pedagang itu.
Oiya, sebagai tambahan informasi, di bagian depan pasar ada masjid besar, namanya Masjid Al-Hussein. Kita bisa sholat disana jika waktu sholat tiba.
Tambahan informasi lagi, hati-hati dengan barang kita. Teman saya kehilangan tasnya. Isinya dompet, uang dan tanda pengenal termasuk passport. Alhasil, saat rombongan kita pulang ke Indonesia, dia masih harus tinggal di Kairo mengurus semua administrasi di KBRI. Duh Nasib..

No comments:

Post a Comment