Friday, December 25, 2009

Bienvenue en France


Masuk ke Eropa lewat Paris menjadi pilihan saya karena mudah untuk mendapatkan visa schengen-nya dan saat di imigrasinya mudah dan cepat. Hanya ditanya passport dan kartu kredit, setelah itu "Bienvenue en France". Hmm..mejemg bentar di Aeroports de Paris

Trip to Europe


Setelah convention di Mesir selesai, saya dan 2 teman saya (yang kacamata bos saya tepatnya) melanjutkan perjalanan untuk keliling ke beberapa negara di eropa. Saya akan bertemu dengan suami saya di Paris untuk memulai perjalanan ini karena dia yang arrange semuanya. Ini perjalanan kedua saya keliling Eropa, tapi excited-nya sama dengan perjalanan pertama saya...hwah..

Hard Rock Cafe


Ke Hard Rock pasti deh. Gak buat makan. Cuma beli kaos doang buat tanda kita udah ke Hard Rock Cafe Cairo. Apalagi setelah lihat harganya gak semahal kaos Hard Rock di negara lain. Ada yang buy one get one pula. Wah langsung serbu!!!

Whirling Dance at Nile Cruise


Whirling Dance saya lihat saat saya dinner di Nile Cruise. Yang melakukannya laki-laki menggunakan rok panjang dan lebar seperti pakaian wanita. Bersorban dan membawa 6 rebana. Saya terpana melihat penarinya sebab selama dia menari, dia berputar terus tanpa berhenti, menampilkan roknya yang mengembang seperti payung sambil memainkan posisi 6 rebananya. Kadang-kadang roknya naik sampai ke atas, tapi ternyata ada lagi rok di bawahnya. Ajaib..Pokoknya si penari ini pasti punya keseimbangan yang tinggi. Bayangin sepanjang tarian, dia berputar terus dan dia tidak terlihat pusing sama sekali. Kalo mau lihat lebih jelas, coba lihat di You Tube. Searchnya Whirling Dance Egyp. Seru deh..

Thursday, December 24, 2009

Dinner Near Pyramid



Sempet dinner juga di restoran dengan background pyramid. Pyramidnya terlihat sebagai background hitam berbentuk gunung. Untuk menuju ke dalam kita melewati jalan bebatuan dimana di sepanjang jalan banyak unta dan penunggangnya menggunakan baju khas Arab dan memegang obor. Perhatiin foto saya ini. Mendekati restorannya, ternyata dibangun dari tenda besar yang terbuka dan berwarna merah. Hidangannya sudah ada dari mulai kita mendekati pintu tenda sampai ke dalam. Parasmanan juga dan makanannya cukup sesuai selera. Ada sajian lagu dan tari tradisional Mesir. Pelayannya menggunakan baju unik seperti Aladin, berwarna merah.

Lunch at 'Nile Lily'


Ini tempat makan siang kita. Nile Lily. Tempatnya unik, di pinggir sungai Nil. Bangunannya dari tenda yang sangat besar dihiasi bunga-bunga. So romantic...kalau berdua. Tapi karena saya rombongan, duh gak ada romantis-romantisnya deh. Yang ada rebutan tempat duduk hehehe..cari yang paling strategis deh.. Makanannya? hmm..agak lumayan dari di hotel. Modelnya parasmanan, sehingga saya bisa ambil apa yang cocok dengan selera saya. Didepan pintu masuknya, ada dermaga kecil di pinggir sungai Nil. Kita bisa foto-foto di situ. Seru deh..
Oiya, ini foto saya bersama 'my best friend is a photographer' di depan Nile Lily. Hallo jeng Wiwin..kapan ya kita jalan-jalan ke negara lain lagi? hehehe...ngarep.com

Marriot El Cairo


Ini hotel tempat saya tinggal selama di Cairo. Hotelnya bagus, pelayannya juga cukup baik. Cuma saya tidak cocok dengan air minum dan makanannya. Air minumnya agak payau, makanannya mostly mereka mnghidangkan domba. Duh..padahal saya anti domba dan keluarganya. Jadi kalau breakfast saya makan sekenyang-kenyangnya, kadang bekel roti sisa breakfast atau buah. Karena siang dan malamnya saya gak makan apa-apa. Ampun deh saya kalau makanannya. Foto ini diambil dari kamar saya di lantai lima. Bagus ya..

City of the Dead (Qarafa, Arafa)


Apaan sih City of the Dead? Arti harafiahnya kan 'kota orang-orang mati". Sedikit ngeri ya. Tapi memang bener. City of the dead ini tempat pemakaman/pekuburan umum. Memanjang dari utara ke selatan Kairo. City of the dead berisi batu-batu nisan yang sudah rusak dan ada bangunan tempat orang tinggal. Mereka tinggal dan bekerja didalam pemakaman itu. Kebanyakan mereka adalah orang yang ingin tetap dekat dengan keluarga yang sudah meninggal atau orang-orang yang gak kepingin dengan hiruk pikuk kota Kairo. Ada juga imigran dari negara tetangga. Hmmm....

Khan el Khalili, Cairo traditional Market


Saya berkunjung kesini pertama kali saat malam hari sambil menunggu waktu untuk acara dinner. Kunjungan kedua dari siang sampai sore, untuk menjelajah lebih dalam.Khan el Khalili market menjual bermacam-macam barang, dari souvenir, kaos, perhiasan dan sebagainya. Kebanyakan produk yang dijual Made in China jadi harus sangat cermat kalau kita kepingin membeli barang buatan Mesir.Dan yang paling penting kita harus pandai menawar. Kalau gak, bakal menyesal. Karena harga untuk satu barang bisa beda di setiap toko. Kalau kita kecapekan masuk lorong-lorong di dalam, kita bisa istirahat di coffee shop atau restoran sambil minum Arabic Coffee. Walaupun akhirnya kita gak beli apa-apa, kita bisa menikmati aktivitas di pasar itu. Oiya banyak juga pedagang kaki lima yang menawarkan perhiasan kalung buatan sendiri. kebanyakan ibu-ibu sambil memanggul anak di lehernya. Saya terenyuh melihat seorang anak yang dipanggul ibunya di leher, tanpa pegangan apapun, dan ibunya berjalan dari satu turis ke turis lain menjajakan kalung. Anak itu terayun-ayun mengikuti gerak jalan ibunya sementara matanya terus tertutup. Anaknya kurus kering, kepalanya botak dengan topi kupluk kecil di kepalanya. Air mata saya sampai menetes melihat anak ini. Saya panggil ibunya, saya beli beberapa kalung, paling tidak saya bisa sedikit membantu anak ini. Saya ingat Astrid, anak saya di rumah. Saat ibu itu beristirahat bersama teman-teman penjual, saya melihat ibu itu duduk, mengobrol sambil merokok. Sementara anaknya digeletakkan begitu saja. Saya hanya terpaku melihat pemandangan itu. Tidak tahu apakah ada gunanya saya membeli kalung dari ibu pedagang itu.
Oiya, sebagai tambahan informasi, di bagian depan pasar ada masjid besar, namanya Masjid Al-Hussein. Kita bisa sholat disana jika waktu sholat tiba.
Tambahan informasi lagi, hati-hati dengan barang kita. Teman saya kehilangan tasnya. Isinya dompet, uang dan tanda pengenal termasuk passport. Alhasil, saat rombongan kita pulang ke Indonesia, dia masih harus tinggal di Kairo mengurus semua administrasi di KBRI. Duh Nasib..

Wednesday, December 23, 2009

The Saladin Citadel


The Saladin Citadel of Cairo, adalah salah satu tourist attraction yang terkenal juga. Letaknya dekat dengan pusat kota Kairo. Dikenal juga sebagai 'Muhamed Ali Citadel'karena di dalamnya ada masjid Muhamed Ali. Masjid ini dibangun untuk mengenang Tusun Pasha, anak tertua dari Muhamed Ali Pasha yang meningal tahun 1816. Bnagunan ini juga merefleksikan usaha Muhamaed Ali untuk menghapus dinasti yang sebelumnya berkuasa.
Bangunannya besar dan indah. Apalagi bagian dalamnya. Untuk mencapai pintu masuknya harus melewati selasar dengan langit-langit berbentuk lengkung yang cukup panjang. Ada beberapa lengkungan kubah didalamnya dan berwarna warni. Kalau berkesempatan ke sini, sempatin deh melakukan sholat disini. Pasti terasa syahdunya.Melow.com mode on

The Great Sphinx of Giza


The Largest and the most famous, The Great Sphinx of Giza, tempat yang juga harus kita kunjungi. Jaraknya juga tidak terlalu jauh dari pyramid. Masih di dataran Giza. Berada di sebelah barat sungai Nil dan menghadap ke Timur.Patung sphinx ini adalah patung singa berkepala manusia. Katanya, kepala patung sphinx ini adalah kepala Raja Khufu. Dan tugasnya adalah sebagai penjaga pyramid yang merupakan kuburan raja-raja. Kebayang gak sih, sudah berapa lama patung ini ada disini, saksi sejarah dunia.

Great Pyramids of Giza


Waaaw...The Great Pyramid of Giza, 3 pyramid terbesar dan tertua di Kairo. Sebenernya apaan sih pryamid itu? Kata tour guide-nya Pyramid ini dibangun sebagai tempat diletakannya jasad Raja Khufu dari Dinasti Mesir yang keempat sekitar tahun tahun 2560 SM.
Ada 3 ruangan di dalam The Great Pyramid. Untuk masuk ke dalam ruangan tersebut agak sulit juga. Karena jalan menuju ke ruangan tersebut berbentuk lorong dan diameternya gak lebih dari 1,4 meter. Pokoknya jalannya musti nunduk dan menanjak pula. Banyak yang gak kuat dan balik lagi. Pegel kaki sama leher hehehe...maklum kurang olah raga.
Ternyata sampai di ruang tersebut, gak ada apa-apa. Hanya ruang kosong. Cuma ada semacam lubang sebesar peti, mungkin tempat meletakkan jasadnya. Ada temen saya yang jahil, pura-pura tidur disitu. Duh jangan main-main deh sama tempat-tempat seperti itu. Kalau mau lebih tahu isinya pyramid klik aja http://science.howstuffworks.com/pyramid2.htm
Oiya, kita juga gak boleh bawa kamera ke dalam loh. Jadi sebelum masuk, kita ngumpulin kamera di tour guidenya dulu. Tapi dasar si panjang akal, tetep dong bisa moto pake kamera HP. Hmm..cerdik apa bandel?
Foto ini diambil dari jarak yang cukup jauh. Supaya kalo kita foto, ketiga pyramidnya kelihatan. Perlu naik kendaraan untuk mencapai tempat ini.

Tuesday, December 22, 2009

Rent a Camel


Ada juga loh jasa penyewaan menunggang unta disana. Pasti banyak yang kepingin ngerasain naik unta di deket pyramid, serasa jadi raja mesir. Tapi hati-hati dengan tarifnya, bisa-bisa kita di getok dengan harga tinggi, seperti yang terjadi dengan teman saya. Lebih baik tanya dulu di tourist information yang ada atau tour guide, supaya mendapat tarif yang benar.
Kalau saya, gak kepingin tuh naik unta ini. Soalnya baunya saya gak tahan.Sampai sekarang masih kecium baunya..hehehe..lebay..

Pyramid Guard and The Camel


Untuk menjaga keamanan pyramid dari vandalisme dan sebagainya, ternyata komplek ini ada polisinya juga loh. Uniknya, polisinya naik unta.

How to take a picture of Pyramid


Bagaimana cara kita mengambil sudut saat memotret pyramid, perlu diperhatikan juga loh ternyata. Secara saya cuma amatiran, jeprat jepret asal kelihatan bagus pemandangannya, sudah cukup.
Ternyata ada tekhniknya. Supaya kelihatan 3 dimensinya, dua bidang pyramid harus terlihat. Perhatiin deh foto saya yang satu ini. Ada 2 pyramid, yang sebelah kiri hanya satu bidang yang terlihat. Sementara yang sebelah kanan ada 2 bidang yang terlihat sehingga kelihatan kan 3 dimensinya. Bener juga ya.
Seru juga kayanya belajar fotografi..yuuuk...

Closer to Pyramids


Semakin dekat, wajah asli pyramid semakin jelas. Ternyata pyramid dibuat dari tumpukan batu- batu yang sangat besar. Kebayang gak, bagaimana orang jaman dulu membangun pyramid tanpa alat berat seperti yang kita punya sekarang? Lihat deh perbandingannya dengan orang dewasa bangsa Mesir. Bisa kebayangkan betapa besarnya batu itu.

The Pyramid of Giza



Pyramid, tempat yang wajib kita kunjungi kalau kita pergi ke Mesir. Belum ke Mesir rasanya kalau kita tidak berkunjung ke komplek ini.
Dalam perjalanan menuju ke komplek pyramid, dari dalam kota kairo sudah terlihat penampakannya. Huge yah..

Traveling to Egyp



Saya beruntung loh..dengan bekerja saya bisa jalan-jalan keluar negeri. Entah itu convention ataupun training. Tahun 2007, kebetulan ada convention di Mesir. Saya mendapat kesempatan emas untuk mengikuti convention ini. Mesir? Hmmm..seperti apa ya Mesir. Lihat deh foto-foto saya.